On Thursday, 9 April 2011
Perbaikan atau Improvement adalah kuncinya, kunci untuk
menggapai masa depan yang gemilang. Hari demi hari, bulan demi bulan,
tahun demi tahun. Seorang manusia
haruslah meningkat dalam setiap step / tingkatan hidupnya. Ibarat bayi yang terus tumbuh
menjadi anak-anak-anak, anak-anak tumbuh menjadi remaja, remaja tumbuh menjadi
dewasa dan dewasa menuju usia senja. Kita pun harus terus berkembang. Jika
sebelumnya manusia bodoh haruslah meningkat menjadi orang yang berilmu, kalau
sebelumnya miskin haruslah berusaha menjadi kaya. Kalau sebelumnya malas
haruslah menjadi rajin, kalau sebelumnya terbelakang haruslah menuju
kemajuaaan. Hidup janganlah stagnan dan statis, Hidup akan indah jika terus
terjadi peningkatan keimanan, motivasi, ekonomi, pengetahuan dan kebaikan serta
amal.
Saya rasa setiap manusia diberikan kesempatan yang sama,
setiap manusia bisa sukses, bisa kaya, bisa menjadi orang yang besar . Namun
mungkin karena berbagai alasan dan halangan sehingga sering kita hanya menjadi
pecundang, orang yang kalah, orang yang tidak berguna. Dan kondisi inilah yang
terjadi pada umat islam Indonesia saat ini. Negara yang mayoritas muslim ini
mengalami keterpurukan secara ekonomi, teknologi , pendidikan dan dimensi
kehidupan yang lain. Bagaimana tidak, hampir setiap hari saya melihat di
Televisi orang-orang yang kehidupan ekonomi baik, memiliki apartemen mewah,
mobil mewah, pendidikan tinggi hampir tidak mencerminkan keislamannya. Mereka
berpakaian yang tidak menutupi aurat, menggelar konser musik di waktu sholat
dan lain-lain yang bersinggungan dengan norma agama.
Berkaca kepada orang berpengaruh dan besar yang ada di dunia,
Semisal Nabi Muhammad SAW, Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Syafi’i, Mark
Zuckenberg, Bill Gates, Robert Kiyosaki dan masih banyak lagi tokoh yang
lainnya, yang karya-karyanya mewarnai setiap ruang lingkup dunia. Umat Islam
Indonesia haruslah demikian, Umat Islam harus menjadi agen perubahan dan
perbaikan
Semisal orang dulu yang masih bermimpi bagaimana mengirim
suara ke tempat lain tempat , namun sekarang hampir semua orang memegang
handphone sebagai alat pengirim suara yang sangat membantu mempermudah dalam
bertelekomunikasi antar wilayah. Hal ini sangat membuat jarak yang terlihat
sangat jauh menjadi menjadi sangat dekat, bahkan kita bisa bertatap muka
melalui fasilitas telecomfreence dimana kita bisa melihat wajah melalui layar
hp dan lain sebagainya.
Yang sekarang perlu kita lakukan adalah bergerak , bergerak
untuk bertindak melakukan sebuah perubahan dan perbaikan. Perbaikan dan
perubahan menuju hal-hal yang positif meninggalkan kebodohan, kemiskinan,
kemalasan , keterbelakangan, kemuduran menuju kebebasan, kekayaan, keilmuan dan
kerajinan serta kemajuan.
Kita sudah sepantasnya mencontoh para teladan dunia terutama
kepada Uswah kita Rasulluolah SAW yang
dalam hidupnya tak pernah satukalipun malas untuk melakukan perjuangan,
perbaikan dan perubahan dari kejahilan menuju pada keislaman. Sedangkan Kita,
sudah berbuat apa untuk diri kita, untuk ayah ibu kita, untuk keluarga kita,
untuk tetangga kita, untuk agama Islam kita, untuk negara kita apalagi untuk
dunia.
Kita itu bedebah, munafik dan malas untuk berubah dan berbuat baik, malas untuk mencari
ilmu, malas untuk mencari perubahan dan solusi, malas untuk berbagi kepada kaum
papa, malas untuk membaca Al-Qur’an yang merupakan petunjuk hidup kita,
guidance hidup kita sehingga kita buta dalam mengarungi hidup ini.
Kita hanya membaca Al-Quran namun kita tidak memahami
maknanya sehingga kita tidak mampu menangkap pesan Alloh yang telah menjadikan
kita khalifah di bumi. Kalau boleh bertanya maknanya khalifah di bumi (
pemakmur dan pemimpin di bumi ) itu apa? Apa iya kita telah menjadi khalifah
yang sebenarnya ?. Yakin hidup anda berguna selama ini ?. Subhannaloh wa
astaghfirulah maafkan kami Ya Alloh yang belum mampu menjadi khalifah yang
baik.
Saya sering berfikir mengapa banyak orang yang hidup di
kampung yang notabennya Islam itu hidupnya stagnan. Dari hari kehari yang
miskin bertambah banyak. Saya ingin analogikan kalau di Jakarta hampir orang
tidak memiliki lahan kosong , semuanya dibangun kos, kontrakan, kios, gedung atau
apapun asal menghasilkan uang, namun apa yang terjadi dikampung. Tanah banyak
sekali yang didiamkan tanpa diolah . Apakah ini tidak menyalahi perintah Alloh
yang menjadikan kita sebagai Khalifah atau pemakmur di Bumi. Sebagai hukum alam
bahwa orang akan makmur adalah yang memakmurkan bumi. Kalau di Jakarta orang
membangun kos seharusnya orang di kampung memaksimalkan tanahnya untuk menanam
pohon. Inilah yang Alloh katakan bahwa manusia sebagai pemakmur bumi. Manusia
harus pandai-pandai memaksimalkan apa yang Alloh berikan kepadanya untuk
mencapai kemakmuran.
Saudaraku.......
Apa yang engkau pikirkan , inilah saatnya untuk berubah,
jangan kau tunda lagi, jangan kau malas lagi, It’s time to change.Bukankah
Alloh selalu menyuruh kita berubah.Coba anda baca Al-Qur’an surah Ar-Ra’du ayat
11 yang berbunyi :
“ Sesungguhnya Alloh
tidak mengubah keadaan suatu kaum , sehingga mereka mengubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri”.
Anda akan tetap
miskin kalau bukan anda yang merubah kemiskinan anda untuk menjadi orang kaya.
Anda akan tetap bodoh kalau anda tidak mau berubah menjadi orang yang pandai
yaitu dengan belajar.Anda akan tetap menjadi pencundang jika tidak melakukan
perbaikan dan improvement.
Change...change...change... Berubah berubah dan berubah...
Maukah anda mati hanya meninggalkan nama pada batu nisan ?. Tidak
mau kan ?. Ayo donk berdayakan apa yang kamu punya. Alloh menciptakan otak yang
ada dikepala anda jauh lebih cerdas dari komputer buatan Bill Gates ?
Ayo jangan malas,jangan malas,jangan malas!
Hidup itu ibarat sebuah roda, Ada kalanya sebuah titik roda
berada di atas ataupun di bawah dan terinjak. Jika anda terlahir dari titik
bawah ( terlahir menjadi orang miskin, menjadi orang buruk perangai dan menjadi orang bodoh ) anda harus mengeluarkan
energi untuk memutar roda agar posisi titik anda sedikit demi sedikit meningkat
menuju posisi atas yaitu menuju , kepandaian,kekayaan, kemajuan dan berada di
puncak. Namun jika sudah berada di atas janganlah lupa akan orang-orang yang
berada di titik bawah karena posisi anda di atas sesungguhnya menginjak posisi
orang yang berada di bawah, Inilah konsep Islam perlu dikembangkan yaitu konsep
zakat konsep berbagi dengan sesama yang membutuhkan.Ingat sabda Nabi Muhammad SAW :
Khoirunnas anfanguhum linnas yang artinya Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk sesamanya.
Kita perlu banyak belajar
kepada orang-orang hebat yang ada didunia sesuai kompetensi kita. Dimana
produk-produk mereka sangat membantu . Ambilkan contoh kita perlu mencontoh
Thomas Alva Edison dimana penemuannya mampu menerangi dunia ketika malam hari yaitu lampu pijar, yang dalam kisahnya untuk menemukan sebuah lampu beliau berkesperimen samping 2000 kali, Bayangkan jika beliau berhenti pada eksperimen ke-1000, Beliau tidak akan dikenal di dunia. Atau kita ingatkan kepada
impian besar seorang Bill Gates yang bermimpi suatu saat orang mampu memegang
dan mempunyai komputer dan sekarang
actual membuktikan bahwa hampir semua lini kehidupan dan hampir semua orang
mempunyai komputer dalam bentuk laptop. Atau seorang Mark Zucenberg yang dengan
produknya orang orang mampu berinteraksi dimananpun dan kapanpun dimana berada
.Kita mampu tahu keadaan orang melalui update statusnya. Kita juga perlu
berkaca pada ulama-ulama besar islam semisal Imam Bukhari dan Muslim yang mampu
mengumpulkan beribu-ribu hadist yang sampai sekarang dengan jasanya kita mampu
sholat sesuai petunjuk Rasulloah , bagaimana ruku, bagimana sujud. Kalau tidak
ada hadist yang terkumpul ngga tahu dech gimana sholat sekarang. Atau
Shalahudin Al Ayyubi yang mampu menaklukan Masjidil Aqsa di bawah pressure
perang salib yang mematahkan semangat umat Islam tapi dengan tekadnya beliau
mampu mengalahkan pasukan Kristen.
Dan kita harus mampu mengimplementasikan ide kita kedalam
sebuah improvement yang terencana, terkonsep dan tersusun . Karena hidup akan berubah dari
waktu demi waktu. Dimana orang yang tidak bermetmorfosis akan selamanya menjadi
ulat yang tertinggal di dahan pohon dan merugikan orang-orang.Orang yang tidak
berubah akan tergilas oleh keadaan.
Ayolah wahai sahabatku seluruh umat Islam, mari kita
ikrarkan dan kita tata kembali shaf-shaft umat Islam yang tercabik-cabik karena
ghazwul fikri, kita ubah paradigma kita bahwa hidup harus berubah menuju the
best di hadapan Alloh dan bermanfaat bagi sesama. Menjadi pemenang bukan
pecundang. Menjadi ummatan kamilan, umat yang sempurna , menjadi keluarga-keluarga yang sakinah
mawadah warohmah yang melahirkan generasi tahan banting, cerdas, berkarakter,
sholeh dan sholihah.
Selamat memperbaiki diri dan berimprovisasi untuk menggapai
hidup yang lebih baik. Saya yakin umat Islam Bisa !!!