Saturday 31 March 2012

Perbaikan Sebagai Kunci Kebangkitan Umat


On Thursday, 9 April 2011
Perbaikan atau Improvement adalah kuncinya, kunci untuk menggapai masa depan yang gemilang. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun  demi tahun. Seorang manusia haruslah meningkat dalam setiap step / tingkatan  hidupnya. Ibarat bayi yang terus tumbuh menjadi anak-anak-anak, anak-anak tumbuh menjadi remaja, remaja tumbuh menjadi dewasa dan dewasa menuju usia senja. Kita pun harus terus berkembang. Jika sebelumnya manusia bodoh haruslah meningkat menjadi orang yang berilmu, kalau sebelumnya miskin haruslah berusaha menjadi kaya. Kalau sebelumnya malas haruslah menjadi rajin, kalau sebelumnya terbelakang haruslah menuju kemajuaaan. Hidup janganlah stagnan dan statis, Hidup akan indah jika terus terjadi peningkatan keimanan, motivasi, ekonomi, pengetahuan dan kebaikan serta amal.
Saya rasa setiap manusia diberikan kesempatan yang sama, setiap manusia bisa sukses, bisa kaya, bisa menjadi orang yang besar . Namun mungkin karena berbagai alasan dan halangan sehingga sering kita hanya menjadi pecundang, orang yang kalah, orang yang tidak berguna. Dan kondisi inilah yang terjadi pada umat islam Indonesia saat ini. Negara yang mayoritas muslim ini mengalami keterpurukan secara ekonomi, teknologi , pendidikan dan dimensi kehidupan yang lain. Bagaimana tidak, hampir setiap hari saya melihat di Televisi orang-orang yang kehidupan ekonomi baik, memiliki apartemen mewah, mobil mewah, pendidikan tinggi hampir tidak mencerminkan keislamannya. Mereka berpakaian yang tidak menutupi aurat, menggelar konser musik di waktu sholat dan lain-lain yang bersinggungan dengan norma agama.
Berkaca kepada orang berpengaruh dan besar yang ada di dunia, Semisal Nabi Muhammad SAW, Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Syafi’i, Mark Zuckenberg, Bill Gates, Robert Kiyosaki dan masih banyak lagi tokoh yang lainnya, yang karya-karyanya mewarnai setiap ruang lingkup dunia. Umat Islam Indonesia haruslah demikian, Umat Islam harus menjadi agen perubahan dan perbaikan
Semisal orang dulu yang masih bermimpi bagaimana mengirim suara ke tempat lain tempat , namun sekarang hampir semua orang memegang handphone sebagai alat pengirim suara yang sangat membantu mempermudah dalam bertelekomunikasi antar wilayah. Hal ini sangat membuat jarak yang terlihat sangat jauh menjadi menjadi sangat dekat, bahkan kita bisa bertatap muka melalui fasilitas telecomfreence dimana kita bisa melihat wajah melalui layar hp dan lain sebagainya.
Yang sekarang perlu kita lakukan adalah bergerak , bergerak untuk bertindak melakukan sebuah perubahan dan perbaikan. Perbaikan dan perubahan menuju hal-hal yang positif meninggalkan kebodohan, kemiskinan, kemalasan , keterbelakangan, kemuduran menuju kebebasan, kekayaan, keilmuan dan kerajinan serta kemajuan.
Kita sudah sepantasnya mencontoh para teladan dunia terutama kepada Uswah kita Rasulluolah  SAW yang dalam hidupnya tak pernah satukalipun malas untuk melakukan perjuangan, perbaikan dan perubahan dari kejahilan menuju pada keislaman. Sedangkan Kita, sudah berbuat apa untuk diri kita, untuk ayah ibu kita, untuk keluarga kita, untuk tetangga kita, untuk agama Islam kita, untuk negara kita apalagi untuk dunia.
Kita itu bedebah, munafik dan malas untuk  berubah dan berbuat baik, malas untuk mencari ilmu, malas untuk mencari perubahan dan solusi, malas untuk berbagi kepada kaum papa, malas untuk membaca Al-Qur’an yang merupakan petunjuk hidup kita, guidance hidup kita sehingga kita buta dalam mengarungi hidup ini.
Kita hanya membaca Al-Quran namun kita tidak memahami maknanya sehingga kita tidak mampu menangkap pesan Alloh yang telah menjadikan kita khalifah di bumi. Kalau boleh bertanya maknanya khalifah di bumi ( pemakmur dan pemimpin di bumi ) itu apa? Apa iya kita telah menjadi khalifah yang sebenarnya ?. Yakin hidup anda berguna selama ini ?. Subhannaloh wa astaghfirulah maafkan kami Ya Alloh yang belum mampu menjadi khalifah yang baik.
Saya sering berfikir mengapa banyak orang yang hidup di kampung yang notabennya Islam itu hidupnya stagnan. Dari hari kehari yang miskin bertambah banyak. Saya ingin analogikan kalau di Jakarta hampir orang tidak memiliki lahan kosong , semuanya dibangun kos, kontrakan, kios, gedung atau apapun asal menghasilkan uang, namun apa yang terjadi dikampung. Tanah banyak sekali yang didiamkan tanpa diolah . Apakah ini tidak menyalahi perintah Alloh yang menjadikan kita sebagai Khalifah atau pemakmur di Bumi. Sebagai hukum alam bahwa orang akan makmur adalah yang memakmurkan bumi. Kalau di Jakarta orang membangun kos seharusnya orang di kampung memaksimalkan tanahnya untuk menanam pohon. Inilah yang Alloh katakan bahwa manusia sebagai pemakmur bumi. Manusia harus pandai-pandai memaksimalkan apa yang Alloh berikan kepadanya untuk mencapai kemakmuran.
Saudaraku.......
Apa yang engkau pikirkan , inilah saatnya untuk berubah, jangan kau tunda lagi, jangan kau malas lagi, It’s time to change.Bukankah Alloh selalu menyuruh kita berubah.Coba anda baca Al-Qur’an surah Ar-Ra’du ayat 11 yang berbunyi :

 “ Sesungguhnya Alloh tidak mengubah keadaan suatu kaum , sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

 Anda akan tetap miskin kalau bukan anda yang merubah kemiskinan anda untuk menjadi orang kaya. Anda akan tetap bodoh kalau anda tidak mau berubah menjadi orang yang pandai yaitu dengan belajar.Anda akan tetap menjadi pencundang jika tidak melakukan perbaikan dan improvement.

Change...change...change... Berubah berubah dan berubah...

Maukah anda mati hanya meninggalkan nama pada batu nisan ?. Tidak mau kan ?. Ayo donk berdayakan apa yang kamu punya. Alloh menciptakan otak yang ada dikepala anda jauh lebih cerdas dari komputer buatan Bill Gates ? 

Ayo jangan malas,jangan malas,jangan malas!

Hidup itu ibarat sebuah roda, Ada kalanya sebuah titik roda berada di atas ataupun di bawah dan terinjak. Jika anda terlahir dari titik bawah ( terlahir menjadi orang miskin, menjadi orang buruk perangai  dan menjadi orang bodoh ) anda harus mengeluarkan energi untuk memutar roda agar posisi titik anda sedikit demi sedikit meningkat menuju posisi atas yaitu menuju , kepandaian,kekayaan, kemajuan dan berada di puncak. Namun jika sudah berada di atas janganlah lupa akan orang-orang yang berada di titik bawah karena posisi anda di atas sesungguhnya menginjak posisi orang yang berada di bawah, Inilah konsep Islam perlu dikembangkan yaitu konsep zakat konsep berbagi dengan sesama yang membutuhkan.Ingat sabda Nabi Muhammad SAW :

Khoirunnas anfanguhum linnas yang artinya Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk sesamanya.

Kita perlu banyak belajar  kepada orang-orang hebat yang ada didunia sesuai kompetensi kita. Dimana produk-produk mereka sangat membantu . Ambilkan contoh kita perlu mencontoh Thomas Alva Edison dimana penemuannya mampu menerangi dunia ketika malam hari  yaitu lampu pijar, yang dalam kisahnya untuk menemukan sebuah lampu beliau berkesperimen samping 2000 kali, Bayangkan jika beliau berhenti pada eksperimen ke-1000, Beliau tidak akan dikenal di dunia. Atau kita ingatkan kepada impian besar seorang Bill Gates yang bermimpi suatu saat orang mampu memegang dan mempunyai komputer  dan sekarang actual membuktikan bahwa hampir semua lini kehidupan dan hampir semua orang mempunyai komputer dalam bentuk laptop. Atau seorang Mark Zucenberg yang dengan produknya orang orang mampu berinteraksi dimananpun dan kapanpun dimana berada .Kita mampu tahu keadaan orang melalui update statusnya. Kita juga perlu berkaca pada ulama-ulama besar islam semisal Imam Bukhari dan Muslim yang mampu mengumpulkan beribu-ribu hadist yang sampai sekarang dengan jasanya kita mampu sholat sesuai petunjuk Rasulloah , bagaimana ruku, bagimana sujud. Kalau tidak  ada hadist yang terkumpul ngga tahu dech gimana sholat sekarang. Atau Shalahudin Al Ayyubi yang mampu menaklukan Masjidil Aqsa di bawah pressure perang salib yang mematahkan semangat umat Islam tapi dengan tekadnya beliau mampu mengalahkan pasukan Kristen.
Dan kita harus mampu mengimplementasikan ide kita kedalam sebuah improvement yang terencana, terkonsep  dan tersusun . Karena hidup akan berubah dari waktu demi waktu. Dimana orang yang tidak bermetmorfosis akan selamanya menjadi ulat yang tertinggal di dahan pohon dan merugikan orang-orang.Orang yang tidak berubah akan tergilas oleh keadaan. 

Ayolah wahai sahabatku seluruh umat Islam, mari kita ikrarkan dan kita tata kembali shaf-shaft umat Islam yang tercabik-cabik karena ghazwul fikri, kita ubah paradigma kita bahwa hidup harus berubah menuju the best di hadapan Alloh dan bermanfaat bagi sesama. Menjadi pemenang bukan pecundang. Menjadi ummatan kamilan, umat yang sempurna , menjadi keluarga-keluarga yang sakinah mawadah warohmah yang melahirkan generasi tahan banting, cerdas, berkarakter, sholeh dan sholihah.

Selamat memperbaiki diri dan berimprovisasi untuk menggapai hidup yang lebih baik. Saya yakin umat Islam Bisa !!!

Menjadi Technopreneurship Dengan Software Engineering