Sunday 29 January 2012

Cerita dari Kampuang nan jauh di mato

          Pulang kampung Memang sesuatu yang membahagiakan , selalu ada yang baru, selalu saja ada sebuah perenungan. Waktu pulang kampung seolah-olah ada inspirasi hidup yang baru, selalu ada saja motivasi yang baru, selalu ada dorongan semangat untuk hidup lebih maju, lebih sukses dan lebih berilmu.

        Seperti obrolan tadi siang bersama Lik Mujaeni ( Semoga Alloh memberikan tempat kepadamu di tempat yang baik fii raudotil jinan , taman-taman surga ). Dia memberikan motivasi untuk tetap giat mencari ilmu, agar bisa merencanakan kehidupan yang lebih baik dan terus semangat menggapai mimpi-mimpi.

Kata Saya :  Bukankah lebih enak hidup di kampung lebih damai kan ?

Kata beliau : ia memang betul, Namun beliau meberikan ibarat bahwa hidup di Jakarta seperti berjalan di atas bara api ( penuh rintangan, tantangan dan hambatan ) Katanya berbeda dengan kampung katanya persaingannya kurang . Jadi seandainya ada orang kampung yang sukses di Jakarta , Ibukota Indonesia yang semua suku ada di sana. ia ibarat sukses dua kali sambil mengacungkan dua jempolnya. Apalagi plus menuntut ilmu , Insya Alloh tambah barokah.

Kataku : really, Hal itulah yang jadi motivasiku untuk tetap bertahan, tetap survive , pantang menyerah, pantang putus asa, Terus menanbung, terus mencari ilmu. Karena fasilitas sudah ada tinggal menempa diri agar menjadi lebih baik, ibarat kata besi kalau belum ditempa harganya pasti murah. lain kalau sudah ditempa menjadi sebuah pedang atau mobil harganya pun menjadi lebih mahal.

Aku berharap Esok dan sterusnya bisa lebih baik dan lebih sukses, target sedikit demi sedikit tercapai.

" Gigantic Leap for the brighter future " Aminn Ya Robbal Alamin.