Saturday 13 November 2010

Kenapa Indonesia ngga maju-maju..?

Assalamualikum wr wb...

Syukur Alhamdulilah , Marilah kita panjatkan kepada Alloh SWT karena dengan rahmat-Nya kita malam ini bisa on-line di Internet dengan bahagia. Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Baginda Nabiyulloh Muhammad SAW.
Malam ini, saya ingin mengulas sebuah pemikiran saya tentang negara kita tercinta, Indonesia Raya. Yang saya pertanyakan dalam pikiran saya, Mengapa ketika China, India, Brasil mulai menunjukan perbaikan-perbaikan kondisi Negaranya, Kita Indonesia seperti masih merasa mimpi untuk menjadi negara maju. Why ? Apa suich yang terjadi...?
Masih ingatkan pelajaran tentang organ yang membentuk manusia...? Didalamnya banyak yang namanya sistem..?
Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Ya itulah pengertian sistem..
Sistem yang ada di indonesia hampir semuanya kurang bagus. Baik itu sistem pendidikannya, keuangannya, sistem hukumnya dan lain-lain..
Sistem hukum dalam negara kita ibaratkan seperti sistem pencernaan manusia. Apabila ia sakit(sistem hukum ).maka tubuh ( negara )pun akan goyah..Jadi Win-win Solution -nya agar negara kita baik mari kita perbaiki sistem yang ada. Semua sistem agar virus-virus seperti korupsi, kemiskinan dan lain-lain tidak hinggap dan menggerogoti negara kita. Doakan agar Negara kita disayang oleh Alloh SWT menjadi Baldatun Toyyibatu Warobbun Ghofur..Amin Ya Robbal alamin..

Created by Sukron Munawar
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Friday 5 November 2010

Menumbuhkan semangat improvement diri sendiri


Dear All.....
malam ini aku ingin membicarakan sesuatu hal yang sebenarnya Nabi Muhammad SAW telah menyuruh kita dalam sabdanya 14 abad yang lalu. Ya .....semangat meng-improve diri, memperbaiki diri dari pribadi yang buruk menjadi pribadi yang baik, menjadi orang yang sukses dari sebelumnya orang yang gagal, menjadi orang yang berilmu yang tadinya 'maaf' tidak berilmu, mengimprove diri dari yang tadinya miskin menjadi orang yang berkecukupan.

Tahukah kamu sabda Nabi yang mana yang menyuruh kita memperbaiki dii menjadi orang yang lebih baik ?
yaitu intinya : Bahwa orang yang rugi adalah orang yang tidak lebih baik dari hari kemarin bahkan hari ini sama dengan hari kemarin "
Saya salut dengan orang-orang Jepang yang selalu konsisten memperbiki diri, mengimprove diri ya walaupun hanya batasan pencapaian dunia.Tetapi setidaknya mereka semangat memperbaiki diri.
Indonesia seharusnya berkaca kepada bangsa Jepang, setelah Jepang kalah dari Sekutu akibat bom di Hiroshima dan Nagasaki ,namun dapat membangun negerinya kembali bahkan kembali mengekspansi seluruh dunia lewat produk otomotifnya. For Example : siapa see yang ga punya pelet jepang ( motor maksud saya ).
Indonesia juga harus berkaca pada China. Kata Nabi SAW : tuntutlah ilmu sampai negeri China. Sejujurnya saya terkesan dengan kemajuan China. Mereka Mampu mengimprove diri menjadi negara Adikuasa baru setelah mengalahkan Amerika Serikat dengan membabat habis yang namanya Korupsi, ya kita tahu bahwa korupsi and hidup enak adalah gaya kepemimpinan negeri Indonesa.
Okelah kalau mengandalkan Negara untuk kemajuan kita, rasanya nggak mungkin dech. Menurut saya, win-win solution-nya adalah kita semua rakyat Indonesia mengadakan perbaikan Nasional, improvement nasional agar kehidupan warga Indonesia lebih baik. Lebih makmur dan menjadi baldatun toyyibatun warrobun Ghofur.

Monday 1 November 2010

Gerakan Taubat & Dzikir Nasional

Dear all my friend & masyarakat di Indonesia di manapun anda berada.

Inmnalilahiwainnailaihirojiuun..kata itulah yang seharusnya kita ucapkan ketika mendengar dan melihat bencana seperti Gempa dan Tsunami di Mentawai dan Gunung Merapi yang meletus tanggal 26 Oktober 2010 Lalu. Ya Sesungguhnya kita itu milik Alloh dan hanya kepada-Nya Kita kembali. Ya...Alloh sedang memperlihatkan kepada kita bagaimana kebesaran-Nya yang telah kita lalaikan selama ini. Kita lebih suka mendendangkan lagu setiap waktu daripada tilawatil Qur'an ( membaca Al-Qur'an ) dan berdzikir kepadanya. Kita lebih suka tertawa cekikikan di depan TV sambil nonton lawakan daripada dzikrul maut sambil memikirkan seberapa besar kesalahan dan dosa yang kita buat. Sesungguhnya di balik kematian saudara kita di sekitar Merapi, di Mentawai, di Wasior dan lain-lain ada sebuah pesan kepada kita yang masih hidup untuk menjauhi kemaksiatan, menjauhi kemungkaran, peduli dan empati kepada sesama, tidak pelit dan masih banyak yang lainnya. Bencana ini juga sebagai pengingat bagi para Pejabat pemerintah yang suka korupsi dan melalaikan rakyat dan tanggung jawabnya. Ingat bahwa Indonesia memiliki 10 lebih gunung yang dinyatakan Waspada, Ada Gunung Anak Krakatau, Papandayan, Semeru, Bromo, Selamet dan lain-lain. Ingat bahwa Indonesia adalah negara yang berdiri di atas Cincin api, diantara 3 lempengan bumi yang terus bergerak dan menimbulkan gempa. Jadi namanya bencana dapat datang kapan saja. Pernahkah anda terbayang bila kesemua gunung itu meletus bersamaan ?.
Oleh karena itu , marilah kita Back to Alloh, Kembali kepada Alloh karena Alloh-lah yang berkehendak atas segala sesuatu.

Mari kita beristighfar kepada-Nya
Mari kita memohon ampun kepada-Nya.
Mari kita jauhi larangan-Nya
Jauhi maksiat, Laksanakan perintah-Nya.
Marilah rakyat Indonesia kita bertaubat bersama-sama.
Semoga Alloh melindungi kita semua dari bencana.
Semoga Alloh menyayangi kita semua
Pray for Indonesia
Jauhi maksiat..sekarang juga...Please.......
agar bumi Indonesia menjadi Baldatun toyyibatun Warrobun Ghofur
gemah ripah loh jinawai. katah lan barokah rejekine....

( By Sukron Munawar @ Tanjung Priok , Nort Jakarta. )

Sunday 31 October 2010

Kisah tukang cukur yang tak percaya adanya Tuhan

Ada seorang laki-laki, sebut saja Steve, datang ke sebuah

salon untuk memotong rambut dan jenggotnya. Ia pun memulai pembicaraan

yang hangat dengan tukang cukur yang melayaninya.

Berbagai macam topik pun akhirnya jadi pilihan,

hingga akhirnya Tuhan jadi subyek pembicaraan.

"Hai Tuan, saya ini tidak percaya kalau Tuhan itu ada seperti

yang anda katakan tadi," ujar si tukang cukur.

Mendengar ungkapan itu, Steve terkejut dan bertanya,

"Mengapa anda berkata demikian?"

"Mudah saja, anda tinggal menengok ke luar jendela itu dan sadarlah bahwa

Tuhan itu memang tidak ada. Tolong jelaskan pada saya, jika Tuhan itu ada,

mengapa banyak orang yang sakit? mengapa banyak anak yang terlantar? jika

Tuhan itu ada, tentu tidak ada sakit dan penderitaan. Tuhan apa yang

mengijinkan semua itu terjadi..." ungkapnya dengan nada yang tinggi.

Steve pun berpikir tentang apa yang baru saja dikatakan sang

tukang cukur. Namun, ia sama sekali tidak memberi respon

agar argumen tersebut tidak lebih meluas lagi.

Ketika sang tukang cukur selesai melakukan pekerjaannya, Steve pun

berjalan keluar dari salon. Baru beberapa langkah, ia berpapasan dengan seorang

laki-laki berambut panjang dan jenggotnya pun lebat. Sepertinya ia sudah

lama tidak pergi ke tukang cukur dan itu membuatnya terlihat tidak rapi.

Steve kembali masuk ke dalam salon dan kemudian berkata

pada sang tukang cukur, "Tukang cukur itu tidak ada!"...

Sang tukang cukur pun terkejut dengan perkataan Steve tersebut.

"Bagaimana mungkin mereka tidak ada? Buktinya adalah saya. Saya

ada di sini dan saya adalah seorang tukang cukur," sanggahnya.

Steve kembali berkata tegas, "Tidak, mereka tidak ada. kalau mereka

ada, tidak mungkin ada orang yang berambut panjang dan berjenggot

lebat seperti contohnya pria di luar itu."

"Ah, anda bisa saja... Tukang cukur itu selalu ada di mana-mana.

Yang terjadi pada pria itu adalah bahwa dia tidak mau datang

ke salon saya untuk dicukur," jawabnya tenang sambil tersenyum.

"Tepat!" tegas Steve. "Itulah poinnya. Tuhan itu ada. Yang terjadi

pada umat manusia itu adalah karena mereka tidak mau datang

mencari dan menemui-Nya. Itulah sebabnya mengapa tampak

begitu banyak penderitaan di seluruh dunia ini..." [RPD]

Kalau anda menyukai kisah ini, kirimkan pada yang lain. Kalau anda juga

berpikir sama seperti sang tukang cukur, abaikan saja kisah ini. [RPD]

Kisah 1000 Hari Sabtu


Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang

tak terlupakan dalam hidup ini.

Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang bernama "Tom".

Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.

"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjaanmu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang merasa berpendidikan dan berprestasi kok harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Tom kau harus mendefinisikan tujuan hidupmu kembali . Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat. Meluangkan sedikit waktu untuk kesenangan pribadi atau hobimu kau tak sempat ".

Ia melanjutkan :

"Biar kuceritakan ini, Tom, ada sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang harus kulakukan dalam hidupku".

Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya.

"Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai berhitung sederhana , perhitungan yang aku yakin dapat dilakukan oleh siapapun, termasuk mereka yang kemampuan intelektualnya dibawah rata-rata kita . Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting".

"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun, baru terpikir olehku semua detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2860 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati".

"Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng.

“Secara diam diam , kadang aku buang dirumah karena hari itu aku seharian ada dirumah menghabiskan bersama istri dan anak-anak tercinta.”

“Terkadang aku buang dihalaman rumah orang tuaku, mertuaku atau saudaraku , hari itu banyak waktu aku gunakan untuk mengunjungi keluarga ku ataupun keluarga istriku.”

“Kadang pula aku buang di rumah temanku”

“Yang lebih sering aku lakukan adalah membuangya ditemapat-tempat dimana aku sekeluarga dapat menghayati dan menikmati apa arti dan tujuan hidup ini”

“Ada 2 hal yang paling menyentuh hati ku soal ini .Pertama, sesekali aku tinggalkan kelereng ditempat biasa aku ibadah dan aku merasa bahwa sudah banyak kelerengku yang aku bagi secara tidak adil dimasa mudaku”

“Yang kedua saat aku harus menyimpan kelereng dalam saku-ku, karena saat itu aku harus kembali kerja di hari Sabtu. Pertanyaan dalam hatiku , kenapa mesti hali ini masih harus aku lakukan lagi?”

"Aku mengawasi kelereng-kelereng dalam kotak plastik itu berkurang satu persatu, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku.

“Tom, sungguh tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu".

"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku befikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi".

"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, hembusan nafaspun akan bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya.

Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan".

"Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum.

"Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, "Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."

HAVE A GREAT WEEKEND AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIAL AND MAY YOU HAVE

MANY

HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR MARBLES.

Shared by Fr. Rick of Kingston, NY