Jika seseorang berhutang dengan tujuan buruk, maka dia telah berbuat zhalim dan
dosa. Diantara tujuan buruk tersebut seperti:
a). Berhutang untuk menutupi hutang yang tidak terbayar
b). Berhutang untuk sekedar bersenang-senang
c). Berhutang dengan niat meminta. Karena biasanya jika meminta tidak diberi, maka
digunakan istilah hutang agar mau memberi.
d). Berhutang dengan niat tidak akan melunasinya.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi bersabda: “ Barangsiapa yang mengambil
harta orang lain (berhutang) dengan tujuan untuk membayarnya (mengembalikannya),
maka Allah akan tunaikan untuknya. Dan barangsiapa mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak melunasinya, pent), maka Allah akan membinasakannya ”.
(HR. Bukhari, kitab Al-Istiqradh , no. 2387)
Hadits ini hendaknya ditanamkan ke dalam diri sanubari yang berhutang, karena kenyataan sering membenarkan sabda Nabi diatas. Berapa banyak orang yang berhutang dengan niat dan tekad untuk menunaikannya, sehingga Allah pun memudahkan baginya untuk melunasinya. Sebaliknya, ketika seseorang bertekad pada dirinya, bahwa hutang yang dia peroleh dari seseorang tidak disertai dengan niat yang baik, maka Allah membinasakan hidupnya dengan hutang tersebut. Allah melelahkan badannya dalam mencari, tetapi tidak kunjung dapat. Dan dia letihkan jiwanya karena memikirkan hutang tersebut. Kalau hal itu terjadi di dunia yang fana, bagaimana dengan akhirat yang kekal nan abadi?.
Allah berfirman: “Dan jika (orang yang
berhutang itu) dalam kesukaran,Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui .” (QS. Al-Baqarah: 280).
Diriwayatkan dari Abul Yusr,seorang sahabat Nabi, ia berkata, Rasulullah bersabda: “ Barangsiapa yang ingin dinaungi Allah dengan naungan-Nya (pada hari kiamat), maka hendaklah ia menangguhkan waktu pelunasan hutang bagi orang yang sedang kesulitan, atau hendaklah ia menggugurkan hutangnya.” (Shahih Ibnu Majah no. 1963)
So, mulai saat ini, sedikit demi sedikit, yuks lunasi hutang-hutang kita. Jangan sampai orang yang memberi hutang sampai mengejar-ngejar kita dan bahkan sampai menyumpahi kita dengan kata-kata yang tidak baik.
Yang memberi hutang, alangkah baiknya tidak mempublikasikan hutang si penghutang di sosial media. Kasihan seolah olah kita sedang mengumbar aibnya. Cukuplah Alloh yang mengingatkannya. Dan kita doakan agar yang punya hutang cepat kaya. amiin
Kurangi hutang..yosss
Jadilah Moslem Milliarder
Sehingga dapat membabtu sesama yang kekurangan
Soal ujian jawabanny tinggal centang
Alhamdulilah lulus illahi robbi
Untuk kamu yang punya utang
Cepat-cepatlah dilunasi
Salam Afitour
No comments:
Post a Comment